(Halaman:20-30/Akhir)
Episode II
Mengaji Ulysses Hari ke:11
(Selasa, 5 September 2006)
NESTOR: Pada Odyssey karya Homer, Telemachus mencari berita pertama kali tentang hilangnya ayahnya dari Nestor dan mendengar cerita kemenangan perang di Troy. Pada Ulysses, Stephen Dedalus suatu pagi bertemu dengan kepala sekolahnya dan pimpinannya Mr. Deasy. Kisah ini menggambarkan ulang kunjungan Telemachus pada Nestor. (Sumber: A Guide Through Ulysses-Harry Blamires)
*Pada mitologi Yunani, Nestor sebagai seorang pahlawan. Pada Ilias karya Homer sebagai tokoh penting dalam mendamaikan pertikaian. Homer menyebutnya sebagai “Dios” (Pelindung Perang)(Sumber: Kamus Elektronik Wikipedia)
Sore ini saya membawa kamera untuk memotret suasana pembacaan bersama. Suasana sore ini seperti sore-sore sebelumnya. Hanya saja saya menatap ada cewek berwajah Asia memakai kaus hijau. Hidungnya sedikit pesek, rambutnya hampir sekaku ijuk. Kebetulan cewek Asia itu duduk di samping saya, sehingga memudahkan saya untuk berkenalan. Ternyata dia mahasiswi Jepang yang dapat beasiswa dari Yayasan Joyce untuk melengkapi disertasinya selama dua bulan di kota Zürich. Michiyo Goda, nama mahasiswi itu belakangan mengirim Email sembari menyebutkan disertasinya berjudul “Un-Consciousness in Ulysses”. Ketika saya bilang, sepertinya dalam Ulysses terdapat banyak kata yang lebih mengutamakan keharmonisan bunyi-bunyian. Michio mengatakan, sebab itu dia tertarik penggunaan prefiks un- dalam Ulysses. Michio yang sopan dan sering merendahkan hati itu memuji koleksi buku di Yayasan Joyce. Karena waktunya hanya dua bulan, sehingga setiap hari dia bertandang ke Yayasan tersebut. Belakangan saya membaca pada website Yayasan Joyce, memang yayasan ini sudah lama memberikan beasiswa pada peneliti karya Joyce dari negeri lain.
Selain Michiyo, di seberang meja ada pula lelaki tinggi yang mengaku berasal dari Irlandia. Dia mengatakan sudah membaca Ulysses, tapi tidak secara terus-menerus, melainkan terpenggal-penggal. Dia berjanji akan memulai membaca lagi dengan rutin di sini.
Kali ini Pak Senn absen. Di memberi ceramah di sebuah universitas di Dublin. Sebagai gantinya, ada petugas lain seorang perempuan bernama Ruth Frehner. Benar, semboyan: lain koki, lain pula hidangannya. Kita dimanjakan dengan cara Pak Senn yang biasa mendengarkan CD, lalu menyimak ulang. Sekarang Bu Frehner ini setelah kita dengarkan CD, langsung bertanya pada hadirin, sekiranya ada yang sulit? Tanpa membaca ulang seperti yang dilakukan Pak Senn. Kontan suasana menjadi sunyi, alias wajah-wajah di situ saling bertatapan pucat. Bu Frehner bilang, pada pembahasan kali ini menggambarkan suasana di kelas.Dialog dalam CD terasa sangat cepat. Sedang pada teks dialog, Joyce tidak memakai tanda petik layaknya (“…”), melainkan dengan tanda hubung (-) sebagai ganti tanda petik pembuka.
Di bawah ini contoh dialog untuk memulai pembacaan:
-You, Cochrane, what city sent for him?
-Tarentum, sir.
-Very good. Well?
-There was a battle, sir.
The boy`s blank face asked the blank window. And yet it was in some way if not as memory fabled.
Istilah yang sulit:
-Fabled by the daughters of memoryàquestion of Blake.
-Pyrrhusàpemimpin yang menyatukan antara Epirus dan raja Molosser (Sumber, kamus elektronik Wikipedia)Dialog di sini antara siswa: Amstrong dan Comyn dengan guru:Stephen.Disebutkan oleh Bu Frehner, bila Stephen tidak punya latar belakang pendidikan guru.Pada teks ini Joyce menyebut nama Vico.
*Giovanni Batista Vico (1668-1744), sering disebut sebagai bapak sosiologi berasal dari napoli, Italia.Terus terang saya lebih terpana pada desahan kalimat ke kalimat dalam CD.
Kemudian suara seorang lelaki memelas dalam CD:
-Weep no more, woful shepherds, weep no moreFor Lycidas, your sorrow, is not dead,Sunk though he be beneath the wateryfloor….
Mengingat Ulysses ini ditulis oleh Joyce dalam keadaan beremigrasi dengan istrinya dari Dublin ke Triest, Zürich, dan Paris. Di Paris Joyce mendalami pemikiran Aristoteles pada perpustakaan Saint Genevieve. Simaklah kalimat halaman 21 di bawah ini yang menggambarkan kegiatan Joyce di Paris.Aristotle`s phrase formed itself the gabbled verses and floated out into the studious silence of the library of Saint Genevieve where he had read, sheltered from the sin of Paris, night by night.Menurut buku “A Guide Through Ulysses” karya Harry Blamires disebutkan: Konsep dari pemikiran Aristoteles adalah “thought of thought” and “form of form”
Kemudian Joyce menuliskannya pada kalimat berikut:
-Thought is thought of thought. Trangquil brightness. The soul is in a manner all that is: the soul is the form of forms. Tranquility sudden, vast, candescent: from of froms. Bu Frehner bilang lagi, apakah ada pertanyaan? Dia sarankan, lebih baik mempelajari slang, kata mutiara, dan slogan dari bahasa Inggris Irlandia.
-the scoffer`s heartàalways true.
-To Caesar what is Caesar`s, to God what is God`s. A look from dark eyes, riddling sentence to be woven and woven on the church`s looms.
Ay.à Nightmare for teacher.Setelah itu sampai pada dua kalimat pendek yang menurut Bu Frehner sebagai bentuk penulisan surat:Riddle me, riddle me, rundy ro.My father gave me seeds to sow.Ada sebuah teka-teka yang dilempar oleh Stephen sebagai guru pada siswanya.
Tampak dialognya menggelitik dan lucu:
-This is the riddle, Stephen said:The cock crew,The sky was blue:The bells in heavenWere striking eleven.`Tis time for this poor soulTo go to heaven What is that?
-What, sir?
-Again, sir. We didn`t hear.
Ada lagi sejenis teka-teki unik berbunyi:
A stick struck the door and a voice in the corridor called:
-Hockey!Pada biografi Joyce disebutkan, bila ibunya meninggal ketika dia sedang berada di Paris. Kisah kematian ibunya dan kesedihan Joyce juga dimasukkan pada teks ini:
His mother`s prostrate body the fiery Columbanus in holy zeal bestrode.
She was no more: the trembling skeleton of a twig burnt in the fire, an odour of rosewood and wetted ashes.
Ada pula kalimat yang menarik:
Sitting at his side Stephen solved out the problem. He proves by algebra that Shakespeare`s ghost is hamlet`s grandfather.Nama sulit yang lain:
Averroesàseorang filosof di Kordoba, mungkin berhubungan dengan aljabar dan matematika.
Stephen menggunakan fenomena latin, seperti di bawah ini:
Amor matris:subjective and objective genetive.Sampai di sini pembacaan selesai. Ketika kawan-kawan sudah sebagian pulang, Bu Frehner menambahkan, kalau Joyce juga terpengaruh Henrik Johan Ibsen, sastrawan dari Norwegia.***
Mengaji Ulysses hari ke:12
(12 September 2006)
Hal: 24-30
Sore ini hanya dihadiri oleh 14 orang. Pak Senn sudah berlaga di depan laptop. Tampak ada dua anak muda sebagai pendatang baru. Pak Senn seperti biasa dengan ramah memperkenalkan kedua anak muda itu pada hadirin. Michiyo duduk persis di samping kiriku. Sambil berbisik saya tanya dia, terbitan tahun berapa kedua novel Ulysses terjemahan bahasa Jepang di rak itu? Michiyo akan bangun mengambil terjemahnnya, namun saya cegah, sebab pembacaan segera akan dimulai. Dia balas menjawab, terjemahan Jepang yang pertama tahun 1935, sedang terbitan kedua tahun 1996. Pak Senn membuka acara dengan memberitahu, kalau pada bab:1 banyak tentang agama,tapi kali ini Stephen Dedalus mengajar di sekolah tentang sejarah Romawi. Dia berbicara dengan pimpinannya Mr Deasy. Dia tambahkan akan dijumpai banyak istilah khas Inggris, seperti sebutan: Sargent.Pembuka pada pertemuan sore ini dimulai dengan dialog:
-Sargent!
-Run on, Stephen said. Mr Deasy is calling you. He stood in the porch and watched the laggard hurry towards the scrappy field where sharp voices were in strife. Lagi-lagi laptopnya ada gangguan kecil, sehingga beberapa saat Pak Senn terpaksa membaca langsung.
Beberapa kata sulit:
-Stuart coinsàfrom metal
-a bogàswam
-spooncase of purple plush, faded, the twelve apostles having preached to all the gentiles: world without end.àseperangkat sendok
*Saat ini Pak Senn mengambil bungkusan yang berisi seperangkat sendok dari bahan metal dalam satu tempat khusus serta ditunjukkan pada hadirin. Kemudian CD mulai berfungsi lagi dengan pembacaan paragraf selanjutnya: A husty Step over the stone porch and in the corridor. Blowing out his rare moustache Mr Deasy halted at the table.
Kata sulit pada paragraf ini:
-A sovereign fellàsomebody in power.
Joyce lebih suka bermain dengan bunyi-bunyian kata. Sehingga bila teks itu dibaca keras atau seperti sekarang saat mendengarkan CD ini, serasa sekali efeknya.
This is for shillings. Sixpences, halfcrowns. And here crowns. See.
Ada pula istilah lain:
-If youth but new à France Idiom.
*Pak Senn jelaskan, untuk orang-orang tua istilah If youth but new sudah biasa, tapi bagi anak muda sulit.I know, I know. If youth but knew. But what does Shakespeare say? Put but money in thy purse.
Luar biasa`, dialog-dialog di sini kesannya kasar dan marah, utamanya pada kalimat di bawah ini: I paid my way. I never borrowed a shilling in my life. Can you feel that? I owe nothing. Can you?
Kata sulit lain:
-Albert Edwardà will become a prince of Wales.
-fogeyà attitude.
-feniansà nationalist in Irland.
*Pak Senn menjelaskan, Stephen bukan seorang nasionalis (fenian) di Irlandia. Dia lanjutkan, pada zaman dulu di Irlandia banyak bangsawan yang ingin mendirikan bentuk pemerintahan baru. Juga banyak komunitas orang Yahudi.
-the famine in `46à Emigration from Irland to USA.
-I saw three generations since O`Connel`s time.à Joyce tidak menerangkan sejarah ini.
-Do you know that orange lodges agitated for repeal of union twenty years…à Orange: Dutch Aristocrat.
-On the spindle sideàwomanAda dua baris lagu yang dinyanyikan sambil tertawa:Lal the ral the raThe rocky road to Dublin.
Disusul lagu pendek lagi yang kesannya sedang bermain-main seperti anak kecil:Lal the ral the ra. Lal the ral the raddy.
-prix de Paris,1866à Pak Senn menjelaskan, Paris ada hubungannya dengan karya Homer, juga Paris sebagai ibukota Perancis merupakan tempat kontes wanita tercantik tertama kali di dunia.
*Paris pada Ilias karya Homer dikenal sebagai Alexandros. Pada mitologi Yunani sebagai anak laki-laki raja Troya pasangan Priamos dan Hekabe. (Sumber: Kamus Elektronik Wikipedia).
-Cassandraà Lirik klasik.
-beat the air?à memegang udara?
Kata sulit lagi:
-Joustsà tunnel.
-bloodied guts.à bukan kata sifat, melainkan partisip.
-Liverpoolà pelabuhan.
-salted horses.à fascinated.
-Mürzstegà bahasa Jerman.
-windingsheet.à to wave my father in laws. It is possible connected to Odeyssey.
-History, Stephen said, is a nightmare from which I am trying to awak.à mimpi yang menakutkan.
Coba lihat kata-kata rekaan Joyce yang aneh dan dialog yang konyol:
-That is God. Hooray! Ay! Whrrwhee!
-What? Mr Deasy asked.-A shout in the street, Stephen answered, shrugging his shoulders.
Sampai di halaman 30 ini, pembacaan bab:II (Nestor) berakhir. Minggu depan akan memulai bab III (Proteus). Saya pamit Pak Senn dan Michiyo sambil menjepit selebaran warna kuning tentang sebuah ceramah dari seorang dosen tentang Joyce pada Selasa depan, 19 September. Acara ceramah tersebut akan dilakukan setelah pembacaan bersama usai. Dalam perjalanan pulang di kereta api, saya mulai membaca Odyssey dari Homer. Rasanya kurang mantap membaca Ulysses tanpa didahului membaca Odyssey. Apalagi Pak Senn dalam pembacaan sering menyinggung Odyssey.
diposkan 18 November 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar