where people ngobrol joyce...

BAHNHOFSTRASSE The eyes that mock me sign the way Whereto I pass at eve of day. Grey way whose violet signals are The trysting and the twining star. Ah star of evil! star of pain! Highhearted youth comes not again Nor old heart`s wisdom yet to know The signs that mock me as I go. (james joyce)

Selasa, 04 Desember 2012

BAB III : PROTEUS


Episode III
Mengaji Ulysses Hari ke:13
(Selasa, 19 September 2006)
Hal: 31-42
PROTEUS: Pada Odyssey karya Homer, Telemachus  mengunjungi Menelaus, dia mempelajari bagaimana Menelaus berhubungan dengan Proteus. Proteus adalah dewa laut yang licin dan mampu berubah bentuk serta tak mudah dijangkau. Menelaus bermaksud mengendalikan Proteus. Hal ini berkaitan dengan petualangan dalam Ulysses.Perjuangan Stephen Dedalus identik dengan kepintaran Proteus. (Sumber: Harry Blamires:A Guide Through Ulysses)
*Pada mitologi Yunani kuno, Proteus dianggap sebagai dewa laut purba. Kadang kala Proteus juga ditulis sebagai anaknya Poseidon. (Sumber: Kamus Elektronik Wikipedia)Sore itu saya datang lebih awal dari biasanya. Saya salami Michiyo yang sendirian mengenakan kaus hijau di ruang baca. Dari perbincangan singkat itu, Michiyo menyatakan, setelah meraih doktor dengan disertasi tentang Ulysses nanti, dia ingin menjadi dosen di Jepang. Dia juga mengaku pernah kuliah di sebuah universitas di Dublin yang membahas khusus tentang karya-karya Joyce selama 10 bulan.Tak berapa lama lagi, para hadirin mulai berdatangan. Saya hitung ada 16 orang. Wajah-wajah lama masih saya ingat, hanya ada 3 wajah baru, yakni seorang laki-laki dari Jerman, serta dua orang laki-laki dan perempuan berasal dari Kanada.Sore ini akan mulai membaca bab:III, (Proteus) sebanyak 2 halaman saja. Pak Senn bilang bab:III ini sangat sulit dan banyak pembaca biasanya menyerah ketika menginjak bab ini. Tapi dia berjanji akan membahas dengan pelan.Adapun kalimat awalnya sebagai berikut:  
*Ineluctable modality of the visible: at least that if no more, thought through my eyes. Signatues of all things I am here to read, seaspawn and seawrack, the nearing tide, that rusty boot…..Paragraph ini ditutup dengan kalimat: Shut your eyes and see.Kemudian paragraph selanjutnya berbunyi:   Stephen closed his eyes to hear his boots crush cracking wrack and shells. You are walking through it howsomever.Suara dalam CD itu suara laki-laki. Dan intonasinya begitu mendesah.
Kata-kata yang sulit:
-modalityàpossibility.
-signàsignature.
-mastro di color che sannoàSebuah ungkapan dari Dante pada Aristoteles yang artinya: sang maestro yang tahu itu.
-the Nacheinanderà (bhs Jerman): Satu demi satu
-the Nebeneinanderà(bhs Jerman): Saling bersebelahan. (Terdapat pada puisi Lessing)
-Dominie Deasyàteacher.
-Acatalecticàsomething interesting.
-gampà a name of woman as object.
-Frauenzimmerà(bhs Jerman): Kamar Perempuan.
*Menurut Pak Senn sebuah ungkapan mengalami perubahan makna. Frauenzimmer zaman Lessing abad 18 dulu sering dipakai, sekarang tidak. Dan Joyce merasa kata tersebut unik, maka dia pakai.
-libertiesàsebuah tempat di luar kota Dublin.
Kami mendengarkan CD dari paragraf ke paragraf. Suaranya tak hanya mendesah, namun kadang juga didramatisasi.
Ada sebuah dialog yang menggambarkan saat ada orang menelepon:
Hello! Kinch here. Put me on to Edenville. Aleph, alpha: nought, nought, one.Beberapa kata sulit lain:
-nought. Noughtànot wait.
-EdenvileàBy meditation someone goes to in paradise.
-alphaàGreek.
-orientàrising.
-made not begottenàmendewakan.
-seeànature of language.
-Ariusàone of new era, holy god.
-euthanasiaàlong words.
-MananaanàIrish Seagod.
-costdrwaeràclerk.
Acara pembacaan yang bertahap sore itu selesai. Beberapa orang tampak meninggalkan tempat.
 Walter Kempowski: Penulis yang Tidak Menulis
Di atas meja tergeletak selebaran, bila setengah jam lagi akan ada sebuah ceramah dari Jörg Drews, universitas Bielfeld yang akan membicarakan tentang “Bloomsday 1997 dari Walter Kempowski”.Kesempatan emas itu saya gunakan, setelah saya istirahat di luar sebentar. Acara ceramah di ruangan sebelah ruang baca bersama. Hadirin yang datang tidak banyak, ada sekitar 13 orang.Bloomsday adalah hari peringatan setiap tahun pada tanggal 16 Juni untuk mengenang tokoh Bloom Molly pada Ulysses. Tanggal tersebut berdasar kisah nyata emigrasi Joyce dan istrinya dalam Ulysses dari Dublin ke kota-kota Eropa lain dimulai tanggal 16 Juni 1904.Siapa sebenarnya Walter Kempowski?Kempowski adalah sastrawan Jerman yang dikenal punya keahlian unik, yakni membuat kliping berita dari media massa dan dijadikan karya sastra.Lebih jauh ceramah sore itu Jörg Drews menerangkan, pada saat tentara Hitler masuk Moskow. Kempowski mengumpulkan berita dari berbagai sumber media cetak maupun elektronik. Kumpulan klipingnya dia kerjakan dengan sentuhan sastra dan tak satu kata pun yang berasal dari pendapatnya sendiri. Akhirnya karya kliping tersebut menjadi sebuah bentuk karya sastra baru yang medekati seni instalasi. Demikian pula, pada peringatan Bloomsday tanggal 16 Juni 1997. Karena nama Joyce dengan Ulysses-nya begitu mendunia, niscaya perhatian umum sangat besar pada peringatan Bloomsday. Kempowski dengan sengaja mencatat semua berita maupun komentar dari 37 kanal TV berbahasa Jerman, Perancis, dan Spanyol. Luar biasa, dalam waktu semalam, dia bisa mengumpulkan berbagai pendapat masyarakat, kritikus sastra tentang satu tema Bloomsday. Kempowski tidak mengadakan perencanaan sebelumnya atau ingin berusaha tahu teks yang akan ditayangkan. Dia secara spontan saja dalam semalam itu mengumpulkan berita khusus Bloomyday. Hasilnya dia tulis ulang dengan mengutip berbagai sumber di TV dan satu kata pun tidak ke luar dari pikirannya. Semua pendapat berasal dari orang lain. Menurut Jörg Drews, kualitas buku hasil berita TV yang diberi judul Ulysses versi Kempowski itu cukup berbobot. Dengan kata lain dia bilang, ini lah sastrawan yang tidak menulis berdasar pikirannya sendiri, tapi menulis pendapat orang lain.Ceramah selama satu jam itu diteruskan dengan tanya jawab sekitar setengah jam. Buku karya Kemposwki saya lihat dari kejauhan, tebalnya kurang lebih sama dengan Ulysses. Malam itu saya pulang sambil masih menyimpan rasa, ada juga sastrawan menulis bukan menggunakan pendapatnya sendiri, tapi pendapat orang lain.  
***

Mengaji Ulysses Hari ke: 5
(Kamis, 22 Juni 2006)
Hal: 34-36
Pada hari Selasa, 20 Juni 2006, ketika saya akan berangkat mengaji, istriku nyeletuk, agar saya menelponnya dulu, mengingat saya baru mudik liburan selama tujuh minggu di Indonesia. Siapa tahu ada perubahan jadual mengaji? Benar, Pak Senn menjelaskan dalam telepon, ternyata kelompok mengaji saya sudah khatam semua dengan Ulysses. Saya sudah memperkirakan hal itu, sebab ketika saya mengaji yang terakhir kali (sebelum mudik), Ulysses tinggal beberapa halaman saja tersisa. Lalu dia bilang, pembacaan dari awal lagi akan dimulai pertengahan Agustus. Sekarang orang-orang sedang berlibur musim panas. Lalu saya tambahkan, bila saya akan membawa oleh-oleh dua buku karya Joyce versi bahasa Indonesia. Terpancar dari getaran suaranya, tanda gembira; silakan datang Kamis saja. Sebab tiap Kamis juga ada kelompok lain yang mengaji, tapi bagi orang-orang yang sudah mahir, bukan pemula. Baiklah, saya putuskan untuk datang, dua hari lagi. Dalam benak saya tersumbat, oh ternyata ada dua kelompok pengajian Ulysses?
Kamis sore saya tergopoh-gopoh memasuki ruangan bertingkat tiga itu. Tampak deretan kursi di ruang baca sudah penuh orang. Pada ruangan kosong dekat ruang baca, ada seorang ibu berambut merah di meja mempersilakan saya masuk ikut membaca bersama. Duduklah saya di kursi kosong. Seorang nenek di samping kanan saya, bercelana pendek menunjukkan halaman 34, tertulis:…
Patric, home on furlough, lapped warm…Sebelah kiri saya Pak Senn seperti biasa sedang menghadap laptop dan mengatakan, “Pada pembahasan sekarang ini, aroma Prancisnya sangat menyolok.“ Tak berapa lama lagi ada edaran foto kopian tertulis, “Lavie de Jesus Pigeon.“ Tema saat ini sedang menyinggung tentang Tuhan. Pada halaman 35 ada alenia baru berbunyi:…My Latin quarter hat. God, we simply must dress the character….Ada sesuatu yang baru pada sore itu, yaitu suara di kaset, bukan lagi perempuan, seperti pada kelompok saya sebelumnya, tapi suara laki-laki. Harus saya akui, di halaman 35 ini terselip banyak sekali kata bahasa Prancis. Di sela-sela teks tersebut bahkan terdapat lagu bahasa Inggris sbb:Then here`s a health to Mulligan`s auntAnd I`ll tell you the reason why.She always kept things decent inThe Hanning famileye. Kemudian pembacaan secara pelahan-lahan menemukan kata: crude sunlight on  her lemon streets. Pak Seen dengan sabar menjelaskan, di Paris ada jalan yang berdasar warna, maka disebut Lemon Streets. Pak Senn menantang hadirin, sekiranya ada pertanyaan lagi? Hadirin yang berjumlah 11 orang itu rata-rata kakek dan nenek. Seorang ibu di samping kanan bertanya dengan bahasa Inggris eksen British; apa maksudnya kalimat pada halaman 35: ….a blue French telegram, curiosity to show:–Nother dying come home father.Pak Senn menjawab, maksudnya berita dalam telegram tersebut, tidak terjadi kematian. Tak berapa lama lagi ada orang bertanya, apa maksudnya:…from the bed of his wife`s lover`s wife? Pak Senn sedikit kewalahan sambil bilang; memang kedengarannya lucu istilah itu. Menginjak halaman 36, dijelaskan ada kata bahasa Spanyol:…conquistadores. Pada baris selanjutnya disisipkan bahasa Prancis:…Il  est irlandais, Hollandais?…Kata Pak Senn, di bagian ini sedang membicarakan tentang cerutu dan bordel. Saya bayangkan, beginilah Joyce menulis campur aduk antara bahasa Inggris, Prancis dan kadang Spanyol, bagi pembaca yang tidak paham bahasa Prancis seperti saya, akan buru-buru menyerah. Ada kalimat yang sulit lagi seperti ini:…who rubs male nakedness in the bath as Upsala. Kemudian masih dilanjutkan lagi:…The blue fuse burns deadly between hands and burns clear.Pak Senn sebelum mengakhiri bahasannya, bertanya, “Any Question? Seorang cewek di sebelah kiri saya menjawab, “Plenty of it.“ Pak Senn bilang, banyak kesulitan memang pada teks Ulysses, bahkan banyak pembaca yang putus asa dan menyerah. Problemnya, bila ada dua kata berjejer yang sama sekali tidak diketahui artinya, akan makin sulit.Beberapa orang menutup buku mereka. Pertanda pengajian sore itu cepat berakhir. Saya mulai sadar, kalau saya hanya mengenyam selama setengah jam saja. Ternyata pembacaan sudah dimulai sejak pukul 16.30 hingga pukul 18.00, sedang saja datang pukul 17.30. Ketika Pak Senn sudah bebas, segera saya keluarkan dua buku dari Indonesia: Dubliners  dan A Potrait of the Artist as a Young Man. Kedua buku bersampul warna hijau tua terbitan Jalasutra menjadi incaran para hadirin. Saya buru-buru bertanya Pak Senn, “Apakah tidak dikenai hak cipta?“ “Oh, tidak apa-apa, jawabnya.“ Perempuan berambut merah, saya tafsirkan kawan Pak Senn dengan suka cita mengangkat kedua buku dan dipamerkan ke para hadirin. Dia tanya, apakah dengan alpabet lain? Saya jawab, dengan huruf latin. Pak Senn bermaksud akan mengganti ongkosnya, namun segera saya bilang, untuk oleh-oleh agar koleksinya karya Joyce dari berbagai bahasa dunia lengkap. Pak Senn berterima kasih, lalu pergi. Ketika dia muncul lagi sudah membawa buku lain berjudul Dubliners dalam bahasa Albani, tertulis di sampul: Dublinasit.Sore itu makin merunduk. Orang-orang menuliskan pada buku tamu. Dan pengajian sore itu selesai.
***
Mengaji Ulysses Hari ke:6
(Kamis, 29 Juni 2006)
Hal: 37-38
Seperti biasa saya berangkat mengaji dengan membawa buku Ulysses (The Corrected Text), terbitan Penguin Books 1986, di bawah tulisan besar JAMES JOYCE tertulis: With new preface by Richard Ellmann. Pelan-pelan saya mulai sadar, ternyata orang-orang yang mengaji membawa novel Ulysses dari berbagai penerbitan serta tahun terbit yang berbeda-beda.Ulysses saya termasuk kuno, kalau dilihat dari bentuk bukunya yang lonjong dengan kertas kecokelatan. Saya sendiri lupa, novel itu saya beli di mana? Yang jelas bukan di toko buku, pastinya di loakan. Mungkin karena tahun terbitnya sudah 20 tahun silam (1986-2006), tak heran bila halaman-halaman yang sering saya buka sudah lepas-lepas. Namun ada kebanggaan kecil, mungkin kata (The Corrected Text) ini yang membedakan dengan Ulysses terbitan lain. Mengingat dalam teks Ulysses ditemukan banyak kesalahan tulis tangan oleh Joyce. Koran New York Times pernah mendapati sekitar 5000 kesalahan tulis, belum lagi yang diakui sendiri oleh Joyce saat akan dialihbahasakan ke bahasa Prancis, juga menemukan kesalahan.
Kini ruang mengaji agak lengang. Hanya ada 6 orang dan Pak Senn yang kuanggap sebagai gurunya juga tak tampak. Ternyata ada sosok perempuan berambut sedikit kemerahan menggantikan tugas Pak Senn. Belakangan saya ketahui, ibu itu bernama Ursula. Kali ini kami akan mengaji sebanyak dua halaman saja (hal:37-38) selama 1,5 jam.
Adapun paragraf awal di halaman 37 itu dimulai dengan kalimat:
    Weak wasting hand on mine. They have forgotten Kevin Egan, not he them. Rembering thee, O Sion.Seperti biasa, Bu Ursula pun menggunakan kaset dan kami, para pengaji mendengarkan dengan saksama. Setelah teks usai dibaca, kami membaca dari kata ke kata secara pelan dari teks yang sudah didengarkan tadi. Saya menikmati, karena Bu Ursula sangat sabar dan murah senyum. Lagi pula ucapan bahasa Inggrisnya masih jelas, sebaliknya Pak Senn saya agak sulit mendengar ucapannya, mungkin sudah tua.
Pada paragraf ini kami temukan beberapa kata sulit antara lain:Misalnya:
-Kish lightship, am I? à Bu Ursula menjelaskan, itu nama sungai di Dublin.
-their blind bodies à maksudnya: can`t see in the dark.
-the panthersahib àsejenis anjing Hiena.
-My soul walks with me, form of form à berasal dari Aristoteles.
-Poolbeg road à trotoar di pantai (Berdasar lexikon khusus Ulysses)
-I zmellz de bloodz odz à France in English Pronunciation.

-Louis Veuillot à FranceKemudian dilanjutkan ke paragraf lain dan dimulai lagi mendengarkan kaset dengan pembuka paragraf:
    A bloated carcass of a dog lay….Pada akhir mendengarkan kaset ini, ada kata sulit lagi yakni: The two maries? Seorang lelaki tua di sebelah kanan saya mencoba menjawab. Sepertinya dia didampingi istrinya. Tak saya sangka, lelaki tua itu bicaranya sangat pelan, bahkan akan mengeluarkan kata-kata saja susah. Istrinya yang duduk di sampingnya ikut menuntun, bagaimana melafalkan kata ke kata. Terhenyak hati saya, ternyata lelaki itu sudah setengah kena syaraf. Saya salut dengan istrinya yang sabar, tanpa mendikte atau menunjukkan sikap tidak hormat. Bu Ursula cepat tanggap dengan mengangguk-anggukkan kepala, dan pelan-pelan menuntun menjawab. Kontan kejadian tersebut di luar dugaan para pengaji, terutama saya yang belum tahu kondisi kesehatan lelaki tua itu.  
Dari paragraf ini ditemukan kata-kata sulit misalnya:
-Malachi à bidadari atau raja.
-frozen Liffey àkatak.
Pada penutup paragraf ini ditulis dengan kalimat yang sangat melodius, yakni:….I spoke to no-one: none to me.Pengajian sore ini usai. Bu Ursula menawarkan pada kami, siapa yang ingin memfotokopi artikel tentang anaknya Joyce yang masih hidup di Prancis? Semua orang ingin. Artikel tersebut saya bawa pulang dan saya ambil beberapa tema yang menarik untuk melengkapi laporan pengajian pada hari ke: 6 ini. Artikel bahasa Inggris berjudul THE INJUSTICE COLLECTOR ditulis oleh D.T. Max, pada The New Yorker, edisi 19 Juni 2006. Dari artikel di atas saya mulai tahu, ternyata Joyce hanya punya dua anak, seorang laki-laki bernama Stephen Joyce (74 tahun), satu satunya yang masih hidup dan kini tinggal di kota La Flotte, pulau lle de Ré, pantai Atlantik, Prancis. Kemudian anak perempuannya bernama Lucia, sudah meninggal. Stephen belajar di Harvard selama 8 tahun bukan jurusan sastra, melainkan tentang Economic Cooperation and Development. Setamat dari Harvard dia bertugas di sub-sahara Afrika mewakili Prancis. Lebih dari 30 tahun dia berkeliling di Afrika. Ketika Stephen masih aktif di Afrika, dia sering bilang pada ahli Joyce: “There are some things more important than going to literary conference.“ Memang Stephen lah yang aktif diundang ke berbagai simposium dan konferensi yang membicarakan karya Joyce. Setelah dia tidak bertugas di Afrika, dia mulai mengurus warisan royalti ayahnya lebih intensif lagi. Pada sebuah kongres Joyce tahun 1998, mencetuskan bila hak cipta karya Joyce diperpanjang sampai 70 tahun, setelah kematian Joyce tahun 1941. Pada artikel itu disebutkan:James Joyce`s unpublished writing was no under Stephen`s control until 2012. Artikel sebanyak 10 halaman itu banyak menyebut, bila para ahli Joyce dan penulis tentang Joyce memprotes kesombongan Stephen yang tidak mau bekerja sama dengan mereka, walau sekadar ingin menulikan biografi ayah atau ibunya. Adalah Brenda Maddox yang menulis buku biografi tentang NORA, istri Joyce juga ditentang oleh Stephen.
Meskipun Stephen punya sikap tidak kenal kompromi dengan para ahli Joyce, sering kali dia bersikap unik. Pada beberapa kali pertemuan ahli Joyce Stephen diundang dan bilang:
“If my grandfather was here, he would have died laughing.“ Atau pernah dia bilang:“Nama saya bukan Stephen Joyce, tapi ditambah `James` di tengahnya, sehingga menjadi: Stephen James Joyce.“Pertemuan ahli Joyce di Copenhagen tahun 1986 misalnya, Stephen bilang:“Dubliners and A Portrait of the Artist as a Young Man, can be picked up, read, and enjoyed by virtually anybody without scholarly guides, theories, and intricate explanations, as can Ulysses, if you forget about all the hue and cry.“Sebagai penutup saya ambilkan satu kalimat menarik pada artikel ini, yaitu pernyataan Joyce pada penerjemahnya:“I`ve put in so many enigmas and puzzles that it will keep the professors busy for centuries arguing over what I meant, and that`s the only way of insuring one`s immortality.“
***
Mengaji Ulysses Hari ke:7
(Kamis, 6 Juli 2006)
Hal: 38-41
Kamis sore itu, saya berangkat mengaji. Lama-kelamaan mengaji Ulysses  menjadi sebuah ritual mingguan. Sebuah kewajiban kecil yang menyelinap dalam ritme hidup. Saya tidak tahu, apa yang bisa diperoleh dari mengaji novel yang banyak orang bilang maha sulit ini. Terlalu dini untuk bermimpi, lakukan saja,….
Sesampai di gedung yayasan Joyce, saya segera menuju ruang mengaji. Kali ini tidak banyak orang, 6 orang saja. Maklumlah ini musim panas, banyak orang lebih suka menjemur diri di luaran. Dua di antara pengajinya adalah wajah-wajah baru. Seorang cewek Itali di sebelah kiri saya dan di seberang saya cewek asal China sedang menghadap lap top warna putih serta secangkir kopi, juga kamus tebal, dan tentu Ulysses pula.
Pak Senn sudah berlaga di depan lap topnya. Sebelum dia memulai, dia memperkenalkan pada para pengaji, bahwa ada tamu baru bernama Claudia berasal dari Roma. Sayang Pak Senn tidak memperkenalkan pengaji baru lain asal China. Bisa jadi saat saya masih mudik ke Indonesia, pengaji asal China itu sudah diperkenalkan. Kemudian kami semua mengaji dimulai dengan mendengarkan kaset. Kaset suara laki-laki itu terdengar tidak terlalu berlagu, dibandingkan dengan kaset suara perempuan yang sebelumnya saya biasa dengar. Pak Senn sore ini memulai dari halaman 38 sampai 41. Berarti akan mengaji sejumlah 3 halaman dan ditambah satu paragraf kecil dalam waktu 1,5 jam.
Halaman 38 dimulai dengan pembuka paragraf sebagai berikut:
The Dog bark ran towards him, stopped, ran back. Dog of my enemy.Seusai satu paragraf didengarkan, kini Pak Senn membaca ulang dari awal lagi.
Dalam paragraf ini ditemukan beberapa ungkapan, kata, serta kalimat yang sulit:
-Dog of my enemy à(Pak Senn mengalami kesulitan menjelaskan)
-I just simply stood pale àI don`t remember something.
-Terribilia meditans à Thinking terrible thing.
-Silken Night à dress well.
-Natürlich àSecara alami.
*Kata Natürlich di atas berasal dari bahasa Jerman. Memang Joyce getol menggunakan bahasa asing lain seperti Prancis, Itali, Spanyol, dan Yunani.
-shellcocoacoloured? à(Pak Senn menjawab: I don`t know).
*Ini menarik, karena Pak Senn juga jujur, meskipun dianggap ahlinya Joyce yang sudah puluhan tahun, kalau tidak tahu, dia katakan apa adanya. Letak tiga kata yang rapat: shell, cocoa, coloured sempat saya tanyakan pada Bu Ursula di akhir pengajian, sekiranya model Joyce menulis pada beberapa eksperimen struktur katanya, terpengaruhi Tzara dari Dadaisme? Di samping Dadaisme lahir di Zürich, kota tempat tinggal Joyce, juga eranya sama dengan Joyce di Zürich. Bu Ursula menjawab, mungkin saja terpengaruh Dadaisme. Dan susunan kata per kata yang saling menempel sering dijumpai pada Ulysses.Sekarang menginjak ke paragraf kedua dengan mendengarkan kaset lagi. Paragraf tersebut dibuka dengan kalimat:
A woman and a man. I see her skirties. Pinned up, I bet. (Halaman 38)
Kata sulit di bawah belum sempat dijelaskan:
-seawardpointed.
Kadang kala ada beberapa penjelasan kata atau ungkapan, atau kalimat yang tidak bisa saya catat di sini. Ini dikarenakan oleh berbagai faktor, antara lain: kemampuan bahasa Inggris saya yang terbatas, ucapan Pak Senn yang sering tidak jelas, juga kecepatan waktu cara Pak Senn menerangkan, terakhir tentunya saya kurang konsentrasi. Sebab saya harus membagi waktu sesingkat itu antara: mendengarkan, membaca, dan menulis. Nah, itu butuh konsentrasi tinggi. Sering saat menulis itu kadang Pak Senn sudah berpindah menerangkan ungkapan atau kata lain, akhirnya terlewatilah penjelasannya. Satu hal lagi yang membuat kesulitan paling besar dalam mengaji ini, setiap penjelasan tidak ditulis ulang di papan tulis atau layar, layaknya guru di kelas. Nyaris saya mengandalkan ucapan lisan saja yang saya tulis ini.
Paragraf berikutnya di mulai dengan kalimat:
After he woke me last night same dream or was it? Wait. (Halaman:39)
Kata yang berhasil saya tulis:
-Romeville àberasal dari bahasa Prancis.
Di sela-sela penjelasan Pak Senn, tiba-tiba Bu Ursula menuju ruang samping, karena telepon berdering. Bu Ursula datang lagi dan langsung memanggil cewek asal China, bila dia dapat telepon. Sejak tujuh hari mengaji, saya belum pernah menyaksikan ada pengaji yang menerima telepon pada saat pengajian. Bisa jadi itu telepon dari negeri China yang tentu saja waktunya berbeda dengan di Swiss. Mungkin si penelpon tidak tahu saat ada pengajian.
 Pada halaman 40 ada cacatan yang menarik misalnya:Kalimat: he comes, pale vampire, through storm his eyes, his bat sails bloodying the sea, mouth to her mouth`s kiss.
*Pak Senn menekankan, betapa Joyce sangat artistik memadu kata-kata menjadi àmouth to her mouth`s kiss (Ciuman antarmulut)Masih pada halaman 40 terdapat model Dadasime lagi:wayawayawayawayaway.
*Di sini ramalan saya pribadi, Joyce ingin mencari efek dari bunyi away berulang kali atau sengaja menekankan kata away.Lagi-lagi kata yang berefek bunyi dipermainkan oleh Joyce pada kalimat berikut:-Our souls, shamewounded by our sins, cling to us yet more, a woman to her lover clinging, the more the more.
*Efek bunyi dari kata cling dan clinging, juga kata the more the more.
-She, she, she. What she?
*Susunan subjek she tiga kali seperti di atas, jelas tidak mengindahkan struktur baku, tapi efek bunyilah yang menjadi tumpuhan.
Pada buku biografi James Joyce yang ditulis oleh Richard Ellmann menyebutkan, kemungkinan Joyce ingin menganut bentuk estetika Yunani. Dari sumber lain saya temukan, salah satu contoh estetika Yunani, yakni setiap menulis karya dibaca ulang dengan keras. Dengan harapan akan menghasilkan efek bunyi dari kata ke kata. Bilamana efek bunyi itu belum ditemukan, maka padanan kata terus diburu sampai bertemu kata yang pas, sehingga menimbulkan semacam irama lagu.
Ketika para pengaji sedang berkemas-kemas akan pulang, tampak ada orang yang mengembalikan Ulysses di rak buku, seorang kakek berambut tipis memamerkan kotak seukuran setengahnya kotak permainan catur. Kotak kayu segi empat itu bertuliskan. Labyrinth (Sesuatu yang berbelit-belit). Memang benar, kotak sederhana itu dihiasi warna alami semacam ular tangga yang rumit. Kakek itu bilang, “Ini buatan seniman sebagai simbol dari novel Joyce berjudul: Dubliner.“ Orang-orang berkerumun dan memegangi, lalu berpencaran pergi.
Sore merambat pelan. Pak Senn memberitahu bila pengajian tinggal sekali lagi. Mengingat sekarang bulan Juli pada musim panas. Orang-orang ingin berlibur menikmati matahari yang tak lama bersinar menebar panas. Tak lupa saya mencoretkan potongan kalimat di buku besar di luar ruang pengajian, “Clear, but difficult, thanks a lots.“ Kemudian saya kembali ke desa pinggir danau Zug.*** 
Mengaji Ulysses Hari ke: 14
(Selasa, 10 Oktober 2006)
Hal: 40-42 
 *Berhubung saya libur dua minggu, maka ada dua kali pembacaan atau 6 halaman (hal:33-39) tidak saya ikuti. Sore itu saya datang menjelang pembacaan dimulai. Saya bertatap pandang dan berbasa-basi sebentar dengan Michiyo, lalu menempatkan diri di sebelah kiri Pak Senn. Sebelum pembacaan dimulai Pak Senn memberikan beberapa penjelasan tema yang akan dibahas, antara lain: The moon rock, Ticky to the blood, menstruation, my tablet, mouth to her mouth`s kiss. Setelah itu suara dari CD memenuhi ruangan. Suara dari CD itu dimulai dari halaman 40 dengan paragraf yang berbunyi:    His lips lipped and mouthed fleshless lips of air: mouth to her moomb, Oomb, allwombing tomb….Suara CD itu berhenti pada dua paragraf berikutnya dengan kalimat menutup:Our souls, shamewounded by our sins, cling to us yet more, a woman to her lover clinging, the more the more.
Seperti biasa Pak Senn membaca ulang dan menemukan beberapa kata sulit antara lain:
-moombàcombination mo & bom.
*bloom, also unique for english language-cataractic planets à may be…I don`t know.
*Pak Senn tidak menemukan jawaban yang pasti.
-fluties voiceàecho.
-the veil of the templeàimportant in testament.
-what is that word know to all men? àsomething secret or emotional.
-I am quiet here a loneàgenesis.
-Bonjouràgood day (subject).
-peacockàburung merak.
Di sela-sela mencatat keterangan Pak Senn saya menemukan beberapa kata/istilah yang khas variasi Joyce, misalnya:-moomb-Oomb-ooeeehah-wayawayawayawayawayaway.
-She, she, she.
-wavespeech: seesoo, hrss, rsseeiss, ooos àthe wave speaks.
-God becomes man becomes fish becomes barnacle goose becomes featherbed mountain àmetamorfosis.
-bed mountain àtransformatiom.
Kombinasi antara mendengar CD dan membaca ulang terus silih berganti.Kata-kata lain yang sulit:-dislove?
*Oscar Wilde died in 1900, suspected to be a homosexual. Wilde`s friend doesn`t speak its name.
-lagoon àwater.
-piuttosto àrather.
-a buck`s àold woman
-nebeneinanderàsaling bersebelahan (Bhs Jerman)
-It flows purling, widely flowing, floating foampool, flower unfurling àflowers.
*Pak Senn menilai ending-ing seperti di atas sangat puitis.
-diebus ac noctibus iniurias patiens ingemiscit àdays and night grown suffering in justice.
-A quiver of minnows àgroup of fish.
-minnows àsmall fish.
-fat of a spongy à eat something.
-loom of the moon à to the sea.
-my cookle hat à from Hamlet.
-By the way next when is it Tuesday will be the longest day à they thinking of paid day 21 of June 1904, it was also a Start writing Ulysses.
-Tennyson àbritish sport (like Tennis).
-rere regardant àold France.
-a silent ship àkomposisi.
Sore ini adalah akhir dari pembahasan bab: III. Ulysses saya banyak coretan boilpoin warna biru. Apalagi sebelumnya pada halaman ini sudah pernah saya mengikuti pembacaannya, sehingga coretan double, dulu dan sekarang. Tak hanya sampai di situ, halamannya juga sudah banyak yang lepas. Tapi saya tetap sayang untuk mempertahankan Ulysses terbitan tahun 1986 ini. Saya pulang mengejar kereta api yang berangkat pukul 19.04 atau 19.07 ke kota Zug.
***
Mengaji Ulysses Hari ke:8
(Kamis, 13 Juli 2006)
Hal: 41-42 
“Kapan kisah emigrasi James Joyce yang ditokohkan oleh  Stephen Dedalus dan istrinya Nora Barnacle yang menyublin menjadi nama Molly Bloom pada Ulysses  segera bisa saya ikuti?“ Pertanyaan seperti itu sering menghantui, mengingat jalannya pengajian seperti siput. Jalan pintasnya bisa membaca resensi.
Sore saya bertandang ke Zürich lagi untuk mengaji. Kali ini saya akan kompromi dengan mencari buku resensi. Karena hampir setiap penulis ternama disediakan buku resensinya, maka saya perlu bertanya pada Bu Ursula mengenai buku resensi yang baik. Dia menasihati saya agar mencari buku karangan Harry Blamires, berjudul: New Bloomsday Book: A Guide Through Ulysses/Keyed to the Corrected Text. Dan buku tersebut segera saya pesan. Mudah-mudahan bisa menuntun saya menyusuri jejak-jejak novel biografi Jim (Jim, panggilan orang tua Jocye pada James Joyce). Buku lain yang ingin saya miliki berjudul: Ulysses Annotated. Buku ini bagaikan leksikonnya Ulysses. Kesulitan-kesulitan pada Ulysses tercatat di buku tebal itu. Saya baru ingat, sejak hari pertama pengajian, buku itulah yang saya lihat selalu berada di samping Pak Senn. Dan ketika Pak Senn menemukan kesulitan, dia membuka Ulysses Annotated itu. Saya lihat tebalnya melebihi novelnya sendiri. Sore itu di ruang pengajian terdapat 11 orang. Karena terik menyengat sampai ke dalam ruangan. Seorang sekretaris Yayasan Joyce mengedarkan air putih dalam botol. Pak Senn menatap kami semua, pertanda kaset segera akan diputar. Sore itu Pak Senn hanya membahas dua halaman saja (hal:41 dan 42). Kaset dibuka dengan lantunan nada lembut sebaris:And no more turn aside and brood.Pada halaman 41 dan 42 terdiri atas enam paragraf yang pendek-pendek. Maka Pak Senn pun memutar kaset dan membahas ulang sebanyak enam kali Paragraf I diawali dengan kalimat:His gaze brooded on his broadtoed boots, a buck`s castoffs, nebeneinander.
Dari kalimat di atas ditemukan kata-kata sulit:
-a buck`s àold woman.
-nebeneinander à berdampingan (Bahasa Jerman), menurut Pak Senn, mungkin Joyce mencomot kata itu dari Lessing.
-tripudium àthree steps down.
-foot I dislove àdislike.
-Wilde`s love that dare not speak its name àMaksudnya di sini Oscar Wilde pada akhir abad 19. Dia dikenal sebagai homoseksual dan tidak berani menyebutkan nama temannya.
-Tiens, quel petit pied! à little food.
-Staunch friend àperhaps Molligan.
-His Arm: Cranly`s arm àFriend from Stephen in novel Portrait.
*Sering kali Portrait disebut-sebut, maksudnya novel Joyce lain yang judulnya panjang: A Portrait of The Artist as a Young Man. Joyce menggunakan nama tokoh yang sama dalam kedua novel.
Pak Senn dengan sabar bertanya ke kami: Any suggestion or whatever?Dilanjutkan ke paragraf II:In Long lassoes from the Cock lake the water flowed full,…
Istilah yang sulit pada paragraf ini:
-bounded in barrelsàseveral meanings.Berikut ini Joyce membahasakan suara ombak. Pada kaset terasa indah dan terseret halus:Listen: a fourworded wavespeech: seesoo, hrss, rsseeiss, ooos.Pada kalimat berikut, Joyce mencoba menggunakan eksperimen dengan menirukan bahasa alam:
-It flows purling, widely flowing, floating, foampool, flower unfurling àflowers.
Pada paragraf III:
-Lord, they are weary àfrom Bibel.
-loom of the moon àending Bloom.Pada paragraf IV:
-silly shells àI don`t quite know.
*Pak Senn mengaku, kalau tidak tahu dia juga bilang tidak tahu.
-A quiver of minnows àgroups of fish.
-fat of a spongy titbit àeat something.
Pada paragraf V:
-God becomes man becomes fish becomes barnacle goose becomes featherbed mountain.
*Pak Senn menerangkan, kalimat di atas menggambarkan sebuah metamorfosis.
*Catatan saya sendiri, barnacle di atas adalah nama istrinya: Nora Barnacle. 
Pada paragraf VI:
-My cockle ?
*Pak Senn menjawab polos, “I don`t quite know.“
-sandal shoon àsandal jamak.
-All days make their end.
By the way next when is it Tuesday will be the longest day àHe is thinking paid day of 2nd June 1904. Tuesday of August starts from Beginning.
-rare regardant àold France.
-her sails brailed up on the crosstrees, homing, upstream, silently moving, a silent ship àsilent ship dimaksudkan sailing ship, no noisy.Pada halaman 41 ini saya temukan batas akhir bab I. Dengan begitu Bab I sudah usai, meskipun saya tidak memulai sejak dari halaman pertama. Toh grup ini kelasnya lebih duluan, seperti saya ceritakan pada tulisan sebelumnya.Grup saya akan mulai mengaji sejak halaman awal, pertengahan Agustus nanti. Sekarang libur musim panas, pengajian ditutup.
Sebelum saya pulang di meja ada secarik kertas putih bertuliskan:
 FRIENDS OF THE ZURICH JAMES JOYCE FOUNDATION 
Augustinergasse 9, CH-8001 ZürichTel. ++41 211 83 01 Fax ++41 1 212 51 28e-mail:zjjs@es.unizh.ch 
Dear Friends of the Zurich James Joyce Foundation
We hope you were able to participate in some of the activities of the Foundation last year and we wish to thank you for your support in the past.The membership fees for 2006 remain unchanged, namely CHF 100,- for single members, CHF 150,- for couples and CHF 40,- for students.We suggest you send us a check made out to „Friends of the James Joyce Foundation“ and thank you in advance for your payment.Sincerely yoursSaya minta selembar formulir pembayaran dari sekretaris. Sumbangan ini sifatnya sukarela.Sampai di sini laporan pengajian, saya lanjutkan seusai pengajian dimulai pertengahan Agustus nanti.***
diposkan 18 November 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar