where people ngobrol joyce...

BAHNHOFSTRASSE The eyes that mock me sign the way Whereto I pass at eve of day. Grey way whose violet signals are The trysting and the twining star. Ah star of evil! star of pain! Highhearted youth comes not again Nor old heart`s wisdom yet to know The signs that mock me as I go. (james joyce)

Rabu, 05 Desember 2012

Richard Ellmann : James Joyce



Richard Ellmann: James Joyce
Judul: James Joyce

Penulis: Richard Ellmann
Penerbit: Suhrkamp, 1979
Tebal:jilid 1:597 hal, jilid 2:1301 hal.

Richard Ellmann adalah penulis biografi James Joyce yang paling tersohor. Biografi Joyce ini ditulis ke dalam dua jilid, dan kini telah menjadi karya klasik. Secara umum ditulis, bahwa Joyce meninggalkan Dublin menuju ke Paris akhir tahun 1902. Sedianya ia hendak belajar kedokteran, namun malah hidup bergaya bohemian. Ia baru beberapa bulan atau awal tahun 1903 di Paris, ibunya meninggal. Joyce merasa terpukul sekali. Kondisinya tidak stabil, sehingga terpaksa ia yang kritis terhadap agama Katolik, akhirnya berbalik arah dan berdoa di gereja.
Berkat bantuan kawan-kawannya, ia dipinjami uang untuk pulang ke Dublin. Setahun kemudian, tepatnya pada 10 Juni 1904, Jim (panggilan pendek Joyce) berpapasan dengan seorang gadis jangkung nan anggun di Nassau Street, Dublin. Gadis asal Galway itu bernama Nora Bernacle. Ia bekerja sebagai room-girl di hotel Finn. Keduanya bersepakat membuat kencan perdana pada 16 Juni 1904. Dari kencan pertama itu berlanjut kencan secara teratur berikutnya. Saat itu Joyce mengucapkan kalimat yang terkenal kepada Nora, “Kamu telah membombongku menjadi laki-laki.“
Belakangan pertemuan dua sejoli di Nassau Street itu diangkat oleh Joyce dalam sebuah biografi novel berjudul Ulysses. Dan tanggal 16 Juni 1904 itu menjadi tanggal sakral dan diperingati oleh penggemar Ulysses seluruh dunia dengan perayaan yang disebut Bloomsday.
Beberapa bulan kemudian, sejak pertemuan Joyce dan Nora, tepatnya pada Oktober 1904, mereka nekad hijrah ke daratan Eropa lain. Deret kota yang mereka tempati adalah: Zürich, Pola, Roma, Trieste, Zürich, Paris, Zürich. Saat itu mereka berangkat dari Dublin menggunakan kapal laut.
Kedatangan Joyce dan Nora pertama di Zürich, Switzerland bernasib sial. Surat panggilan kerja yang sedianya Joyce hendak menjadi guru bahasa Inggris di Berlitz School, ternyata tidak ada lowongan. Terpaksa Joyce dioper ke Trieste, Italia.
Di Trieste ini Joyce berteman akrab dengan seorang Yahudi asal Hongaria bernama Teodoro Mayer. Mayer ini memimpin sebuah koran berbahasa Italia bernama “Il Piccolo dela Sera.“ Selain Mayer sebagai pimpinan koran lokal, ia juga pimpinan gerakan nasionalis Italia.
Joyce sendiri selama di Dublin tidak punya kawan Yahudi, seperti saat ia di Trieste ini.
Berkat perkawanannya dengan Mayer itu, ia angkat sebagai tokoh protagonis dalam Ulysses bernama Leopold Bloom. Sedang istrinya bernama Marion (Molly) Bloom.
Pasangan Jim dan Nora ini akhirnya dikarunia dua anak: Giorgia (lelaki) dan Lucia (Perempuan).
Tahun 1915 pecah Perang Dunia I. Joyce menghindari Perang Dunia I di Italia dan pergi ke Zürich, Switzerland. Negeri Switzerland dikenal sebagai negeri netral. Selama di Trieste Joyce sudah mulai berkenalan dengan Ezra Pound, lewat sahabatnya T.S. Eliot.
Tercatat selama keluarga Joyce tinggal di Zürich telah pindah apartemen sejumlah 7 kali. Yang menarik, salah satu apartemennya di pinggir jalan raya, yang berlamat di Universitätstrasse 38, dekat dengan halte trem. Dan karena sebagian besar karya Ulysses dikerjakan di Zürich, tak heran jika halte trem itu diberi nama halte Ulysses. Sayangnya, akibat perubahan tata kota baru, maka nama halte Ulysses telah diganti dengan nama halte lain.
Pada tahun 1920 Pound menyarankan Joyce agar meninggalkan Trieste dan pergi ke Paris. Di Paris, ia akan dikenalkan kawan-kawan Pound, yang berkecimpung di dunia sastra. Joyce mengikuti saran Pound dan bersama keluarganya hijrah ke Paris. Di Paris Joyce cepat punya kenalan para penulis setempat. Dua penulis yang dari senegaranya, yakni Irlandia, yaitu Arthur Power dan Samuel Beckett. Mengingat anak perempuan Joyce, Lucia sudah menginjak dewasa, Beckett sempat ke mana-mana dengan Lucia. Ada isu bahwa Beckett pacaran dengan anak Joyce. Pertemanannya yang erat itu segera putus, mengetahui Lucia ternyata punya penyakit kelainan jiwa.
Joyce akhirnya berkenalan dengan Sylvia Beach. Seorang perempuan lesbian asal Amerika pemilik toko buku Shakespeare & Co. Sebuah toko buku legendaris yang kini masih berdiri di daerah Quartin Latin, tepatnya berhadap-hadapan dengan katedral Notre-Dame..
Berkat uluran tangan Sylvia Beach ini naskah Ulysses yang dikerjakan selama 8 tahun, berhasil diterbitkan. Cetakan pertama sejumlah 1000 eksemplar dalam format kertas mewah. Padahal toko buku tersebut belum pernah menerbitkan buku. Tepat pada 2 Februari 1922, di ulang tahun Joyce yang ke 40, Joyce bisa memegang Ulysses dalam bentuk buku. Hampir tiap hari Joyce mendatangi toko buku itu dan ikut membantu membungkus untuk dikirim ke langganan-langganan shakespeare & Co.
Padahal sebelumnya beberapa bagian Ulysses telah dimuat The Little Review di Amerika tahun 1918 dan menuai skandal. Ulysses dianggap berbau pornografi dan dicekal oleh pengadilan. Berbuntut beberapa penerbit menolak menerbitkannya.
Ketika berada di Paris Joyce matanya sakit dan perlu dioperasi. Ada sahabatnya menyarankan Joyce kembali ke Zürich, ada dokter specialis mata yang handal. Hidup di Paris tak selamanya, mulus, sebab tahun 1940 pasukan Hitler masuk Paris. Sylvia Beach ditangkap dan dijebloskan ke penjara beberapa bulan. Joyce seperti dikepung Perang. Saat dia di Italia meletus Perang Dunia I dan saat di Paris pecah Perang Dunia II.
Joyce dan keluarganya, lagi-lagi kembali ke pangkalan pertamanya, yakni di Zürich dan kali ini untuk selamanya. Pada 13 Januari 1944, Joyce meninggal dunia dan dimakamkan di Fluenten, Zürich, Switzerland.
Nora hidup sendirian dan ia kesulitan ekonomi, sehingga beberapa barang warisan Joyce termasuk naskahnya ada yang dijual. Nora dan Lucia meninggal dan tinggal Giorgio. Giorgio punya anak lelaki bernama Stephen, sebagai cucu Joyce. Dialah satu-satunya yang masih hidup hingga kini, 2011 dari garis keluarga Joyce. Ia lah satu-satunya pemegang hak royalti seluruh karya Joyce. Sosoknya kini sudah sepertii kakek dan menetap di sebuah pulau di Perancis dekat Inggris.
0O0
diposkan 12 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar